Kalian sudah dengar soal peristiwa yang dialami Mitsuhiro Ichiki?

Mungkin kalian sudah denger soal ini, tapi beberapa hari sesudah AFA, aku nemu berita yang agak bikin aku gimanaa gitu di Twitter. Pertama, karena emang sedikit disturbing. Kedua, karena itu berhubungan dengan salah satu anime yang menarik perhatianku di musim ini, yaitu Kokoro Connect.

Sebelumnya, aku minta maaf karena lama enggak nulis. Ada banyak hal yang terjadi belakangan. Dan maksudku banyak di sini itu banyak. Aku juga minta maaf karena pada akhirnya aku enggak dateng ke AFA. Aku bisa aja maksain sih. Tapi keadaan yang lagi kuhadapi pas hari itu kebetulan lebih memerlukan prioritas.

Balik ke soal Kokoro Connect, bagi yang belum tahu, ini seri drama persahabatan/percintaan tentang lima orang anak SMA (dua cowok, tiga cewek) yang tergabung dalam satu klub ekskul yang sama. Animenya diangkat dari seri ranobe karangan Sadamatsu Anda.

Soal ceritanya sendiri, kelima orang di atas dari latar belakang dan kelompok yang beda-beda, tapi sama-sama terdampar di satu klub yang menjadi semacam ‘buangan’ karena minat mereka enggak tersalurkan lewat klub-klub ekskul lain yang ada (jadi anggota di sebuah klub ekskul merupakan sesuatu yang wajib di sekolah mereka). Lalu, muncul semacam entitas misterius berkekuatan dahsyat yang melakukan serangkaian percobaan aneh terhadap kelimanya. Percobaan-percobaan ini jadi semacam ujian terhadap persahabatan dan keteguhan hati mereka gitu, dan yah, ceritanya kemudian berkembang dari sana.

Jadi di berita yang kubaca tersebut, ada seorang pengisi suara muda bernama Mitsuhiro Ichiki yang disebut menjadi korban bullying dari sang produser anime dan beberapa staf yang lain. Nama Ichiki memang belum terlalu dikenal. Tapi dia sempat memperoleh sejumlah peran pendukung dalam beberapa judul anime yang beredar belakangan.

Ichiki, sekitar dua bulan sebelum anime Kokoro Connect tayang, ceritanya dijanjikan akan memainkan peran seorang karakter original yang akan dihadirkan khusus untuk versi animenya ini. Dijanjikannya itu lengkap dengan proses audisi, pembacaan naskah, dibikinnya desain karakter, dan sebagainya. Intinya, segalanya dibuat semeyakinkan mungkin.

Tapi pada suatu acara panggung khusus yang diadakan belakangan (yang juga di-stream secara langsung lewat saluran NicoNico dan ustream), kemudian terungkap kalau kegiatan audisinya itu cuma main-main, alias sandiwara. Rekaman kegiatan audisinya, yang dibikin pakai kamera tersembunyi, diputar ulang dalam bentuk terpotong-potong, dipeleset-pelesetkan dengan narasi dari Terashima Takuma (salah satu pengisi suara animenya), dan dijadikan, singkatnya, bahan ejekan dan lelucon. Pada Ichiki kemudian diungkapkan kalau tugas sesungguhnya yang diberikan padanya dari sang produser adalah untuk menjadi ‘promotor utama’ anime ini, yang tugasnya adalah berkeliling ke berbagai daerah di Jepang untuk mempromosikan anime Kokoro Connect.  Dia juga diberi berbagai tugas tambahan yang akan diganjari berbagai ‘permainan hukuman’ bila ada salah satunya yang gagal ia penuhi. Salah satunya adalah memperoleh 30.000 follower untuk akun Twitter resmi Kokoro Connect.

Lalu ada dialog antara Kanemoto Hisako (pengisi suara lain di anime tersebut) dan Terashima Takuma dalam episode kedua acara radio Kokoro Connect yang kalau dikaji, isinya agak enggak enak didengar. Terutama saat sampai ke pertanyaan soal apakah peran yang akan dijanjikan pada Ichiki pada akhirnya akan ia dapatkan atau tidak.

Lalu dalam acara promosi di Osaka, ada video Ichiki dan Kanemoto yang diunggah ke ustream yang menampilkan Ichiki menjalani salah satu permainan hukumannya, yakni disetrum. Ichiki berbincang-bincang menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari Kanemoto. Dalam jawaban-jawabannya, tersirat kalau Ichiki kurang menyukai keadaannya sekarang. Tapi sebelum ia mengungkap hal tersebut lebih lanjut, dirinya disetrum.

Lalu dalam sebuah acara radio yang lebih terkini, sekali lagi ada pembicaraan antara Terashima dan Kanemoto soal peranan Ichiki yang, sekali lagi, lumayan enggak enak didengar. Kali ini seputar bagaimana dirinya dirasa enggak diperlukan hadir dalam suatu acara, dan soal bagaimana komentar mereka masing-masing terhadap apa yang dilakukannya sejauh ini.

Segala sesuatu soal bagaimana Ichiki ‘dipermainkan’ oleh produser dan sejumlah staf Kokoro Connect baru terangkat ke permukaan saat ada tweet dari Kikuchi Hajime (dari grup band Eufonius, yang menyajikan lagu pembuka Kokoro Connect) yang sedikit banyak menyinggung (memandang rendah?) soal bagaimana penyanyi Momoi Haruko (Nurse Witch Nanako, serta grup Ever17 yang sempat nyanyiin lagu pembuka Kujibiki Unbalance) bahagia mengetahui orang-orang menyanyikan lagu-lagunya di karaoke. Tweet Kikuchi yang satu ini menarik perhatian sejumlah orang (begitu-begitu juga, dengan suara imutnya, Momoi terkenal lho) dan memicu mereka untuk memeriksa timeline-nya lebih jauh lagi. Lalu orang-orang tersebut kemudian menemukan satu tweet soal bagaimana Kikuchi menyinggung betapa mudahnya “seseorang” dimanipulasi karena mengira bisa eksis di industri pengisi suara Jepang semata-mata dengan kerja keras. “Seseorang” tersebut tak lain adalah Ichiki.

Penyelidikan di forum 2ch (forum online terbesar di Jepang, sekaligus “saksi” sejumlah kejadian historis lain, seperti legenda Densha Otoko) kemudian dimulai. Ichiki ceritanya kemudian didapati menjadi tamu dalam acara radio Anigera, yang membahas seputar game, yang dipandu oleh Tomokazu Sugita (salah satu pengisi suara paling terkenal saat ini, salah satu peran terbesarnya adalah sebagai Kyon dalam seri-seri Suzumiya Haruhi). Ada seorang pendengar perhatian yang kemudian mengirimkan surat ke acara tersebut untuk menanyai Ichiki soal insiden penjahilan yang dialaminya ini. Sugita kemudian penasaran, dan akhirnya mendorong Ichiki untuk menceritakan kejadiannya selengkapnya. Disebutkan kalau Sugita yang biasanya cerah dan banyak bicara kali ini menjadi sangat pendiam  dan dengan sabar mendengarkan segala pemaparan Ichiki. Kemudian di penghujung pemaparannya, Sugita mengatakan sesuatu seperti, “Seandainya aku yang menyalami itu, aku pasti akan mengingat muka semua orang yang ada di sana selama-lamanya.”

Dalam sebuah acara webcast untuk Namco Bandai Live, sekali lagi tentang game, Sugita tampil sebagai tamu bersama Terashima. Sugita di sini bersikap sangat dingin terhadap Terashima di sepanjang acara.

Ichiki kemudian tampil juga dalam acara bincang-bincang Asami Imai yang juga tentang game, di mana Imai turut mewawancarai Ichiki tentang kejahilan yang dialaminya juga. Pada mulanya, Imai mengira itu semuanya semacam lelucon canggih dan Ichiki pastinya mendapatkan peran yang dijanjikan padanya di akhir. Tapi saat Ichiki menyampaikan bahwa peran tersebut tidak ia dapatkan dan ia malah ditunjuk sebagai orang humas, Imai berkata perbuatan yang mereka lakukan itu sesuatu yang sangat rendah.

Sebagai tambahan di akhir pembeberan ini, disebutkan kalau dua tahun sebelumnya, ada semacam acara untuk anime Onii-chan no Koto Zenzen Suki Janain Dakara ne!. Ichiki dan Kitamura Eri (salah seorang pengisi suara lain) ceritanya hadir dalam acara ini. Lalu di acara tersebut, si produser (yang masih sama dengan si produser buat semua masalah di atas), Yamanaka Takahiro (bekerja buat King Records), secara tiba-tiba mengumumkan kalau rekaman audisi keduanya untuk anime ini akan diputar, sesuatu yang jelas-jelas diprotes oleh Ichiki dan Kitamura bersamaan. (Ichiki mengikuti audisi untuk mendapatkan peran utama, tapi akhirnya ia mendapatan peran pendukung sebagai salah satu anggota “AGE Team”)

Singkat cerita, rekaman dialog keduanya diputar. Untuk Kitamura, apa yang diputar adalah perkataan “Tapi aku masih belum bermain dokter dengan Oni-chan!” sedangkan untuk Ichiki, “Aku cuma ingin ngelihat tubuh telanjang seorang cewek!” Intinya, keduanya bukanlah sesuatu yang kau mau diputar secara terang-terangan di sebuah jalanan ramai di Tokyo, terlebih dengan bagaimana orang Jepang sangat perhatian terhadap citra yang mereka miliki.

(sumber: http://pastebin.com/Pu2hADMc , diakses pada 3 September 2012)

Pada akhirnya, insiden ini memicu reaksi keras dari banyak pihak, terutama dari para otaku yang mangkal di 2ch. Topik bullying kabarnya menjadi sesuatu yang sedang hangat dibicarakan di Jepang saat itu, terutama berkenaan kasus bunuh dirinya seorang siswa akibat kasus penganiayaan di sekolah yang ia alami, yang kabarnya sempat ditutup-tutupi pemerintah.

Ada beberapa orang dari 4chan (iya, 4chan) yang bahkan mengirimkan lewat Twitter hal-hal tak senonoh pada Kitamura Eri yang digosipkan mengencani si produser Yamanaka ini, yang padahal sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan insiden bullying ini, dan singkatnya, ini berujung pada ditutupnya akun Twitter dari yang bersangkutan. Akun twitter Kikuchi Hajime dan Momoi Haruko juga ditutup sebagai dampak peristiwa ini.

Dalam kabar terkini yang aku baca di ANN (kurasa tanggal 5-7 September lalu), Ichiki telah menyatakan permohonan maafnya secara resmi atas segala kehebohan yang diakibatkan segala peristiwa ini. Dirinya menyatakan bahwa dirinya tak merasakan emosi buruk apa-apa dari segala perlakuan yang ia alami, dan konon skenario yang semula dipersiapkan untuknya adalah bahwa dirinya akan melampaui segala tantangan yang dibebankan kepadanya selaku orang humas dan mendapatkan rasa hormat di akhir. Dirinya juga menyatakan bahwa segala insidennya dibesar-besarkan oleh media dan forum sedemikian rupa, dan bila memang segalanya seburuk itu, pastilah tanggapan negatif ini seharusnya datang lebih awal.

Tetapi bagaimanapun, nama baik sejumlah orang sudah tercoreng. Anime Kokoro Connect,yang saat kutulis ini masih separuh tayang, sebagus apapun hasil akhirnya nanti, sudah terlanjur mendapat citra negatif di kalangan penggemar. Lalu Kikuchi Hajime bahkan mengundurkan diri dari Eufonius sebagai reaksinya atas semua ini.

Tentu saja, kenyataan yang paling mengganggu, mau dibilang diskenariokan seperti apapun juga, adalah bisa-bisanya sesuatu kayak gini dipandang sebagai “hiburan” oleh sejumlah pihak. Terlepas dari segala glamornya di Jepang, ada yang pernah bilang kalau menjadi pengisi suara itu benar-benar memerlukan kerja keras. Makanya peran seperti apapun juga, sekecil apapun, sebenarnya memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan karir yang bersangkutan.

Alasan aku mengutarakan semua ini sebenarnya adalah karena pada beberapa hari menjelang AFA, aku kebetulan diajak ke sebuah pertemuan antara beberapa orang hebat. Salah satu orang hebat itu kebetulan ada di posisi sebagai salah satu panitia penyelenggara AFA Indo. Lalu dia bercerita kalau sejumlah orang Jepang yang waktu itu bakalan datang ke acara ini, melihat besarnya potensi pasar budaya visual di Indonesia, sebenarnya juga berminat mencari intellectual property (IP) lokal yang bisa mereka bantu besarkan. Alasannya karena segala hal baru yang bermunculan di Jepang belakangan itu cenderung tipikal. Seakan stagnan. Seakan ada semacam yang aneh di demografinya gitu, yang kurang lebih terindikasi oleh insiden Ichiki di atas.

Yaps, di satu sisi, ketertarikan mereka akan IP lokal kita bisa dibilang kabar baik. Bukan berarti sudah ada IP lokal yang bisa dibilang cukup menarik buat diangkat sih.

Cuma, intinya, kadang aku mikir kalo mungkin saja ada sesuatu tentang semua ini yang lebih dari sekedar yang terlihat di permukaan. Sesuatu yang mestinya bisa kita perhatikan dan ambil pelajarannya lebih dari ini.

Kurang lebih kayak gitu.

11 tanggapan untuk “Kasus Ichiki di Kokoro Connect”

  1. Macam2 saja, baru tahu ada yang beginian di Jepang

    1. Ada banyak hal ajaib yang kita semua masih belum ketahui di setiap penjuru dunia.

      …Lupain. Belakangan aku sering baca Gantz.

  2. Aku…. tak tahu harus ebrkomentar seperti apa

    1. Err, kau bisa memulai dengan menyatakan apakah kau mengikuti Kokoro Connect apa engga. ^^

      1. aku ngikutin ini sih dan aku benar2 nikmatin Kokoro Connect, sangat menikmati malah…
        dan terus terang aku beneran kaget dengan ini..

      2. Kau enggak perlu kaget. Anggap aja ini sebagai suatu kejadian random yang enggak terlalu berhubungan.

        Tapi seandainya emang berdampak pada nilai produksi dan penerimaannya di kalangan fans, aku bakalan lumayan kasihan sama pengarang aslinya sih.

  3. yah, aku juga mikir gitu, kasihan pengarang aslinya yang ga berhubungan ama insiden ini..
    ak sndri berharap mash bisa nikmatin seri ini tanpa gangguan dari insiden ini, -_-

  4. Wow. Sepenggal cerita dari bisnis hiburan Jepang.
    Realita tak sekeren cerita anime. hahaha…

    1. Semua tergantung cara pandang bro. Cara pandang.
      Mungkin sesekali, sedikit drama memang perlu. #eh

  5. Salah satu anime paling menarik di season ini.. Sayang sekali 😦
    Dan Eufonius itu bukannya sudah sangat terkenal dan punya fanbase yang besar?
    Efek skandal ini besar dan… menyedihkan 😦

    1. Iya, benar sekali. Aku juga ngerasa ini ngerusak imej banyak pihak banget.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren